Analisis Daerah Rawan Bencana Longsor Menggunakan SIG di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat

Authors

  • Rahmi Mulyasari Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia https://orcid.org/0000-0003-2723-5750
  • Nandi Haerudin Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-2800-4172
  • Nabilah Bintang Haryan Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia
  • Muhammad Saippudin Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia
  • Hanna Aulia Syahrani Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia
  • Ilham Dani Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-8699-9059

DOI:

https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p44-51

Keywords:

tanah longsor, Tabulahan, SIG

Abstract

Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat mempunyai kondisi topografi yang tinggi didominasi oleh wilayah perbukitan. Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi pada daerah ini. Adapun faktor yang mempengaruhi hal ini terjadi, yaitu tingkat kelerengan tanah, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, dan jenis tanah pada daerah Tabulahan. Oleh karena itu, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis potensi bencana alam khususnya longsor sehingga diharapkan ada persiapan ketika bencana terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur berupa pengumpulan referensi beberapa parameter yang akan menunjang proses penelitian dan dilanjutkan dengan proses pengolahan menggunakan metode overlay dan scoring (pembobotan data) guna mengetahui daerah rawan tanah longsor. Proses pengolahan ini akan menghasilkan peta potensi tanah longsor yang diperoleh dengan menganalisis empat parameter yang menjadi faktor penentu tingkat kerawanan longsor. Dari peta potensi longsor ini didapatkan empat tingkatan, yaitu rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk tingkat potensi tanah longsor rendah sebesar 1,76% atau 9,32 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor menengah sebesar 39,72%, atau 209,88 km2, untuk tingkat potensi tanah longsor tinggi sebesar 36,45% atau 192,62 km2, dan untuk tingkat potensi tanah longsor sangat tinggi sebesar 22,07% atau 116,6 km2.

References

Agustin, A. D. & Utama, W. 2017. Identifikasi Letak Cracks Pada Bidang Longsor Menggunakan Metode Resistivitas 2D. Jurnal Teknik ITS, 6(1), pp. 103-105. https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i1.22515

Basuki, I. 2019. Mitigasi Struktural Bencana Pada Infrastruktur Sistem Transportasi. Yogyakarta, Universitas Atma Jaya.

Erfani, S., Naimullah, M. & Winardi, D. 2023. SIG Metode Skoring dan Overlay untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 20(1), pp. 61-79. https://doi.org/10.20527/flux.v20i1.15057

Fadilah, N., Arsyad, U. & Soma, A. S. 2019. Analisis Tingkat Kerawanan Tanah Longsor Menggunakan Metode Frekuensi Rasio Di Daerah Aliran Sungai Bialo. Perennial, 15(1), pp. 42-50. https://doi.org/10.24259/perennial.v15i1.6317

Firdaus, H. S. & Sukojo, B. M. 2015. Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Metode Penginderaan Jauh dan Operasi Berbasis Spasial, Studi Kasus Kota Batu Jawa Timur. Jurnal Geosaintek, 1(1), pp. 25-34. https://doi.org/10.12962/j25023659.v1i1.1195

Kamur, S., Awal, S. & Iskandar, A. 2020. Identifikasi Bidang Gelincir Zona Rawan Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Di Ruas Jalan Toraja – Mamasa. Majalah Geografi Indonesia, 34(2), pp. 101-107. https://doi.org/10.22146/mgi.48262

Karnawati, D. 2003. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.

Khoiri, M., Jaelani, L. M. & Widodo, A. 2017. Landslides Hazard Mapping Using Remote Sensing Data in Ponorogo Regency, East Java. Internet Journal of Society for Social Management Systems, 11(2), pp. 101-110.

Lanto, M. S., Syam, D. N., Wahyuni, A. & Kusmiran, A. 2022. Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Barru Menggunakan Metode Pembobotan Parameter Dan Inarisk Bnpb. Jurnal Geosaintek, 8(3), pp. 250-259. https://doi.org/10.12962/j25023659.v8i3.14758

Mubekti, M. & Alhasanah, F. 2008. Mitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan Teknik Pemodelan Sistem Informasi Geografis; Studi Kasus: Kecamatan Sumedang Utara Dan Sumedang Selatan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(2), pp. 121-129. https://doi.org/10.29122/jtl.v9i2.452

Mulyasari, R., Suharno, S., Haerudin, N., Hesti, H., Yogi, I. B. S. & Saputro, S. P. 2021. Aplikasi Metode Geolistrik dan Analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk Investigasi Longsor di Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Eksplorium, 42(2), pp. 131-140. https://doi.org/10.17146/eksplorium.2021.42.2.6304

Naryanto, H. S., Soewandita, H., Ganesha, D., Prawiradisastra, F. & Kristijono, A. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), pp. 272-282. https://doi.org/10.14710/jil.17.2.272-282

Prahasta, E. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar Informasi Geografis. Bandung, Informatika Bandung.

Rosaliana, R., Bahar, H. & Yuwanto, S. H. 2020. Kajian Bahaya, Risiko, dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Daerah Sendaangrejo dan Sekitarnya, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN), Surabaya. Institut Teknologi Adhi Tama. pp. 657-663. https://doi.org/10.31284/P.SEMITAN.2020.1051

Sobirin, S. 2013. Pengolahan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat. Bandung, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.

van Zuidam, R. A. 1986. Aerial photo-interpretation in terrain analysis and geomorphologic mapping. Netherland, Publisher The Hague.

Wahyudi, M. R. & Alhadi, Z. 2021. Pendekatan Dalam Mitigasi Bencana Tanah Longsor Di Kenagarian Sungai Landia Kecamatan Iv Koto Kabupaten Agam. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 3(1), pp. 47-55. https://doi.org/10.24036/jmiap.v3i1.227

Wijaya, A. P. & Sukmono, A. 2017. Estimasi Tingkat Kerawanan Demam Berdarah Dengue Berbasis Informasi Geospasial. Jurnal Geografi 14(1), pp. 40-53. https://doi.org/10.15294/jg.v14i1.9776

Wismarini, T. D. & Sukur, M. 2015. Penentuan Tingkat Kerentanan Banjir Secara Geospasial. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 20(1), pp. 57-76

Published

20-11-2023

How to Cite

Mulyasari, R., Haerudin, N., Haryan, N. B., Saippudin, M., Syahrani, H. A., & Dani, I. (2023). Analisis Daerah Rawan Bencana Longsor Menggunakan SIG di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. OPHIOLITE: Jurnal Geologi Terapan, 5(2), 44–51. https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p44-51